Sabtu, 26 Maret 2016

WISUDA S.1 STAI-YAPTIP PASAMAN BARAT 05 DESEMBER 2015



 MOTIVASI ORANG TUA UNTUK MEMASUKKAN ANAK DI

PONDOK PESANTREN ADLANIYAH UJUNG GADING
KECAMATAN LEMBAH MELINTANG
KABUPATEN PASAMAN BARAT





PROPOSAL

Diajukan Ke STAI-YAPTIP Pasaman Barat untuk memenuhi salah satu syarat penulisan skripsi pada jurusan Pendidikan Agama Islam







 


Oleh :

HELIDA FITRI
NIM : S.1.10. 178










SEKOLAH  TINGGIAGAMA ISLAM
YAYASAN  PERGURUAN TINGGI  ISLAM  PASAMAN 
STAI-YAPTIP  PASAMAN  BARAT
TAHUN  1436  H/ 2014  M
 
 
 
 
 
 
 
 
BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Salah satu faktor dari dalam diri yang menentukan berhasil tidaknya adalah motivasi. Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri yang menimbulkan gerakan. Motivasi merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Seseorang yang mempunyai intelegensi yang cukup tinggi, bisa gagal karena kurang adanya motivasi.

Salah satu peranan orangtua terhadap keberhasilan pendidikan anaknya adalah memberikan  motivasi ataupun dukungan, terutama dukungan pada kegiatan belajar anak. Dukungan atau motivasi yang diberikan orangtua memiliki pengaruh psikologis yang besar terhadap kegiatan belajar anak. Dengan adanya  dukungan  dari orangtua, anak  akan lebih terarah, lebih giat dan lebih bersemangat dalam menempuh belajar karena ia tahu bahwa bukan dirinya sendiri saja yang berkeinginan untuk maju, akan tetapi orang tuanya pun demikian,sebab baik buruknya prestasi yang dicapai oleh anak akan memberikan pengaruh dalam perkembangan pendidikan selanjutnya.
Motivasi terbaik dari orangtua terhadap anak-anaknya adalah sebagaimana firman Allah dalam surat at Tahrim ayat 6 yang berbunyi :
$pkšr'¯»tƒtûïÏ%©!$#(#qãZtB#uä(#þqè%ö/ä3|¡àÿRr&ö/ä3Î=÷dr&ur#Y$tR$ydߊqè%urâ¨$¨Z9$#äou$yfÏtø:$#ur$pköŽn=tæîps3Í´¯»n=tBÔâŸxÏî׊#yÏ©žwtbqÝÁ÷ètƒ©!$#!$tBöNèdttBr&tbqè=yèøÿtƒur$tBtbrâsD÷sãƒÇÏÈ

rtinya :      Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan (QS. at- Tahrim: 6).[1]

Dan firman Allah dalam surat an Nisa’ ayat 9 berbunyi :
|·÷uø9uršúïÏ%©!$#öqs9(#qä.ts?ô`ÏBóOÎgÏÿù=yzZp­ƒÍhèŒ$¸ÿ»yèÅÊ(#qèù%s{öNÎgøŠn=tæ(#qà)­Guù=sù©!$#(#qä9qà)uø9urZwöqs%#´ƒÏyÇÒÈ

Artinya :     Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.(QS. an Nisa’:  9)[2]

Serta hadist Nabi Muhammad SAW yang berbunyi :
مامن مولد الاّيولد علىالفطرة فاابواه يهودانه وينصّرانه ويمّجسا نه(رواه مسلم)
Artinya :      Tidak ada anak lahir melainkan dilahirkan atas fitrah, maka tergantung kedua orang tuanyalah yang menjadikah Yahudi, Nasrani atau Majusi.(Shahih al Bukhari)[3]

Dari ayat-ayat dan hadist di atas jelas menuntun orang tua dari anak agar  memiliki motivasi mengarahkan anaknya menjadi anak yang tidak lemah dan juga agar terhindar dari api neraka.







Begitupun dalam menyekolah anak, maka orang tua sudah sewajarnya menjadikan motivasi menyekolahkan anak dalam rangka menyelamatkannya dari api neraka dan membuat anak lebih kuat, mandiri dan menjadi generasi harapan. Dengan demikian motivasi orang tua ke arah mana menyekolahkan anaknya sangatlah penting dan menentukan sekali bagaimana anak ke depannya.
Motivasi menurut para ahli seperti Huitt, W. (2001) mengatakan motivasi adalah suatu kondisi atau status internal (kadang-kadang diartikan sebagai kebutuhan, keinginan, atau hasrat) yang mengarahkan perilaku seseorang untuk aktif bertindak dalam rangka mencapai suatu tujuan.
Thursan Hakim (2000 : 26) mengemukakan pengertian motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengertian motivasi yang lebih lengkap menurut Sudarwan Danim (2004 : 2) motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya.
Usman mengatakan bahwa:
Motivasi yang merupakan daya pendorong tersebut dapat timbul dari dalam diri individu atau disebut sebagai motivasi intrinsik yaitu motivasi yang timbul akibat pengaruh diri dalam diri individu seseorang tanpa ada paksaan dan dorongan dari orang lain, dan dapat pula timbul akibat pengaruh dari luar dirinya atau disebut dengan motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang timbul dari pengaruh dari luar individu.[4]

Dukungan orangtua sangatlah dibutuhkan dalam menunjang anak agar mampu mendapatkan prestasi belajar yang baik dan sesuai dengan harapannya. Sehingga apa yang menjadi cita-citanya bisa terwujud. Karena dengan dukungan orangtua tersebut anak akan merasa dihargai dan diperhatikan oleh orangtua mereka sehingga akan meningkatkan motivasi anak untuk belajar dan akan tercapai suatu prestasi belajar yang optimal.
Winkel mengatakan, “Motivasi adalah semangat atau dorongan yang dapat mempengaruhi prestasi seseorang”[5] Dengan demikian motivasi yang diberikan orangtua sangat dibutuhkan untuk meningkatkan prestasi siswa.
Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow.  Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri). [6]
Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi". Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.
Dukungan semangat orangtua tersebut menggambarkan bagaimana motivasi orangtua dengan arahan yang mereka berikan terhadap anak, sebab apa yang disampaikan oleh orangtua tentulah merupakan dorongan dari dalam diri orangtua berupa keinginan-keinginan yang akan dicapai anaknya. Berkaitan dengan hal tersebut, penulis melihat motivasi orangtua tersebut tentulah berbagai macam, ada yang punya motivasi menyekolahkan anaknya ke sekolah agama, dan ada pula yang ke sekolah umum atau jurusan tertentu.
Hal yang menarik bagi penulis adalah motivasi orangtua siswa yang menyekolahkan anaknya di sebuah sekolah yaitu Pondok Pesantren Adlaniyah, merupakan sekolah yang ada di Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat yang memiliki siswa yang sangat banyak.
Apa yang menyebabkan orangtua siswa tersebut berbondong-bondong memasukkan anaknya ke Pondok Pesantren tersebut, padahal setahu penulis Pondok Pesanteren tersebut adalah sekolah swasta. Untuk lebih mengetahuinya maka penulis melakukan wawancara kepada salah seorang orangtua siswa Pondok Pesanteren Adlaniyah tersebut.
Saya menyekolahkan anak saya ke Pondok Pesantren Adlaniyah tersebut karena di sekolah tersebut sangat disiplin, anak-anak tinggal di Asrama dan dikontrol, di samping hal itu pendidikan agama yang diberikan sangat banyak sehingga dengan demikian anak diharapkan dapat memiliki pengetahuan yang baik untuk pegangan hidupnya.[7]

Dari penjelasan orangtua siswa tersebut, penulis melihat dua hal yang jadi motivasi orangtua siswa, yaitu anak disiplin di asrama dan pengetahuan agama yang lebih baik di sekolah tersebut. Memang merupakan hal penting suatu kedisiplinan untuk anak diusianya yang labil, apabila kedisiplinan tersebut tidak baik maka anak akan sembrono dalam mengatur aktivitasnya dan akan jadi kebiasaan dalam hidupnya kelak, begitu juga dengan pengetahuan agama yang lebih baik dalam arti bahwa di pondok pesantren tersebut siswa mendapatkan pengetahuan agama dari guru-guru yang lebih diyakini memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi dibandingkan di tempat lain. Faktor guru juga berpengaruh terhadap keberhasilan anak.
Kemudian penulis juga masih bertanya terhadap salah seorang orang tua siswa lainnya tentang motivasinya menyekolahkan anaknya di Pondok Pesantren Adlaniyah tersebut.
Saya melihat di Pondok Pesantren Adlaniyah tersebut lebih memperhatikan siswanya untuk berhasil setamatnya dari sekolah tersebut, meskipun saya juga melihat bahwa terdapat juga siswa yang kurang berhasil, namun hal tersebut karena siswa tidak sanggup mengikuti peraturan Pondok Pesantren. Jadi dengan demikian keberhasilan anak di sanalebih saya yakini sehingga saya menyekolahkan anak saya di Pondok Pesantren tersebut.[8]

Penulis melihat dari penjelasan orang tua siswa tersebut, faktor keyakinan atau nama baik sekolah yang menjadi alasan utamanya menyekolahkan anaknya ke sekolah tersebut. Memang penulis melihat juga bahwa sekolah-sekolah yang sudah berhasil dengan lulusan-lulusan yang berkualitas mendapatkan kepercayaan masyarakat untuk berbondong-bondong menyekolahkan anaknya ke sekolah dimaksud.
Dengan wawancara terhadap beberapa orangtua siswa tersebut, penulis tertarik ingin lebih mengetahui motivasi orangtua siswa lainnya dalam menyekolahkan siswanya di Pondok Pesantren Adlaniyah tersebut, sehingga dengan diketahuinya motivasi orangtua tersebut, penulis berharap akan menjadi masukan positif bagi Pondok Pesantren itu sendiri dalam mempertahankan maupun meningkatkan lagi Pondok Pesantrennya dalam hal kualitas lulusannya dan juga bagi sekolah maupun Pondok Pesantren lainnya juga dapat mengambil iktibar dari keberhasilan sekolah tersebut agar dapat berbenah diri.
Dari latar belakang yang penulis paparkan tersebut di atas maka penulis mengangkat judul skripsi ini yaitu “Motivasi orangtua untuk memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat.

B.  Rumusan dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah Motivasi orangtua untuk memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat”?
Adapun yang menjadi batasan masalah agar terarahnya penulisan ini maka penulis hanya membahas tentang:
  1. Motivasi fisiologis bagi orangtua siswa memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang.
  2. Motivasi rasa aman bagi orangtua siswa memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang.
  3. Motivasi sosial bagi orangtua memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang.
  4. Motivasi penghargaan bagi orangtua memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang.
  5. Motivasi aktualisasi diri bagi orangtua memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang.

C.  Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk:
  1. Mengetahui motivasi fisiologis bagi orangtua siswa memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang.
  2. Mengetahui motivasi rasa aman bagi orangtua siswa memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang.
  3. Mengetahui motivasi sosial bagi orangtua memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang.
  4. Mengetahui motivasi penghargaan bagi orangtua memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang.
  5. Mengetahui motivasi aktualisasi diri bagi orangtua memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang.

Sedangkan kegunaan penelitian adalah sebagai berikut :
1.      Untuk memenuhi syarat penulisan Skripsi.
2.      Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang motivasi orang tua untuk memasukkan anak  diPondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang.
3.      Sumbang saran kepada pihak sekolah dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang.
4.      Bahan perbandingan kepada peneliti lain yang memiliki keinginan membahas permasalahan yang sama.

D.    Penjelasan Judul
Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman terhadap judul yang digunakan dalam penelitian ini, maka dibuat penjelasan sebagai berikut :
Motivasi                            : Dorongan yang tibul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.[9]
Orangtua                           :  Ayah ibu kandung, orang yang dianggap tua, orang yang dihormati.[10]
Untuk                                :  Kata depan yang menyatakan bagi.[11]
Memasukkan                     :  Membawa (menyuruh, membiarkan, dan sebagainya)[12]
Anak                                 :  Generasi ke dua atau keturunan pertama.[13]
di                                       : Kata depan untuk menandai tempat.[14]        
Ponpes Adlaniyah             :  Salah satu sekolah tingkat menengah pertama dan tingkat menengah atas berupa pondok pesantren, yang terletak di Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembahasan ini adalah kajian tentang apa sesungguhnya yang menjadi motivasi bagi orangtua siswa untuk memasukkan anaknya di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang.


E.  Metodologi Penelitian
1.      Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian Lapangan (field reseach) dengan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, yaitu bertujuan untuk menggambarkan sesuatu apa adanya (deskriptif kualitatif). Sebagaimana diungkapkan bahwa penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya[15] yakni menggambarkan “Motivasi orangtua untuk memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat.
2.      Sumber data
Dalam hal ini sumber data primer bagi penulis adalah :
a)      Orangtua Santri.
b)      Guru Pondok Pesantren
c)      Pengurus Pondok Pesantren.
d)     Para Santri
sedangkan sumber data sekunder adalah berupa dokumen, catatan-catatan, piagam dan sejenisnya yang bisa menjadi informasi bagi penulis terkait penelitian dimaksud.
3.      Teknik dan Alat Pengumpulan Data
            Untuk memperoleh data yang relevan dengan penelitian ini digunakan alat pengumpulan data sebagai berikut :
a.    Observasi
Menurut Marzuki metode observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang diselidiki.[16] Metode ini sangat tepat untuk mengetahui objek secara langsung tentang suatu peristiwa, kejadian maupun masalah yang sedang terjadi di lapangan penelitian. Dalam hal ini metode observasi digunakan untuk memperoleh data lengkap mengenai kondisi umum.
b.    Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi terwawancara.[17]
Wawancara merupakan proses Tanyajawab lisan dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain, mendengar dengan telinganya sendiri, Suara adalah alat kesimpulan informasi yang langsung tentang beberapa jenis data sosial.[18] Jadi dalam penelitian ini, sesuai dengan metode ini dalam mengumpulkan informasi juga melalui wawancara dengan pihak-pihak tertentu yang dapat memberikan informasi yang valid dan komplid.

F.   Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembahasan proposal skripsi ini dibuat sistematika pembahasan sebagai berikut :
I     :           Terdiri dari pendahuluan, yang berisi latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, penjelasan judul, metodologi penelitian, serta sistematika penelitian.
II   : Memuat pengertian motivasi, bentuk-bentuk motivasi, motivasi orang tua dalam pendidikan anak, pengertian pondok pesantren, bentuk-bentuk Pondok Pesantren, pembelajaran di pondok pesantren.
III :  Membahas tentang Motivasi fisiologis bagi orangtua siswa memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang, Motivasi rasa aman bagi orangtua siswa memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang, Motivasi sosial bagi orangtua memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang, Motivasi penghargaan bagi orangtua memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang, Motivasi aktualisasi diri bagi orangtua memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang.
V   : Memuat tentang kesimpulan dan saran- saran


                                   





KATA PENGANTAR
ÉOó¡Î0«!$#Ç`»uH÷q§9$#ÉOŠÏm§9$#
Mengawali tulisan ini terlebih dahulu penulis ucapkan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan melapangkan waktu, ketenangan pikiran, kesempatan dan kesehatan dengan taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis telah dapat menyelesaikan proposal ini yang berjudul “Motivasi orangtua untuk memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat”.
Shalawat dan Salam semoga disampaikankepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing umat manusia dari alam kebodohan kepada kehidupan yang berilmu pengetahuan.
Merupakan suatu ketentuan di Perguruan Tinggi, bahwa setiap mahasiswa yang akan menyelesaikan perkuliahan diwajibkan menulis sebuah karangan ilmiah sebagai syarat bisa diwisuda sebagai Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I).untuk hal tersebut diawali dengan menulis proposal.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan yang bersifat konstruksi demi kesempurnaan proposal ini.
                                                                        Simpang Empat,   Maret 2014
                                                                        Penulis,



                                                                        HELIDA FITRI
                                                                        NIM : S.1 10.178

 


OUT LINE
Halaman

KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................

BAB I       PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah...........................................................
B.     Rumusan dan Batasan Masalah................................................
C.     Tujuan dan Kegunaan Penelitian
D.    Penjelasan Judul.......................................................................
E.     Metodologi Penelitian..............................................................
F.      Sistematika Penulisan...............................................................

BAB II      LANDASAN TEORITIS
A.    Motivasi ...................................................................................
1.        Pengertian Motivasi...........................................................
2.      Bentuk-bentuk motivasi.....................................................
3.      Motivasi Orangtua dalam Pendidikan Anak......................
B.    Pondok Pesantren.....................................................................
1. .. Pengertian Pondok Pesantren............................................
2.... Bentuk-bentuk Pondok Pesantren.....................................
3.... Pembelajaran di Pondok Pesantren....................................
BAB III    HASIL PENELITIAN
A.    Motivasi fisiologis bagi orangtua siswa memasukkan
anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan
Lembah Melintang....................................................................
B.     Motivasi rasa aman bagi orangtua siswa memasukkan
anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan
Lembah Melintang....................................................................
C.     Motivasi sosial bagi orangtua memasukkan anak di
Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah
Melintang .................................................................................
D.    Motivasi penghargaan bagi orangtua memasukkan anak di
Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah
Melintang..................................................................................
E.     Motivasi aktualisasi diri bagi orangtua memasukkan
anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan
Lembah Melintang....................................................................

BAB IV     PENUTUP
A.    Kesimpulan...............................................................................
B.     Saran-saran...............................................................................

DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN
DAFTAR KEPUSTAKAAN



Departemen Agama R1., al Qur’an dan terjemahannya, (Semarang: Toha Putra, 1989)

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008

Deradjat, Zakiyah dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996,  Jakarta, t.p, 1993

Fathul-Bâri, Kitab al-Janâiz III/219, hadits no. 1358, 1359, dan Shahîh Muslim Syarh Nawawi, tahqîq : Khalîl Ma'mûn Syiha, XVI/423 dst. Hadits no. 6697.

Maslow, A. Motivation and Personality. New York: Harper & Row, 1954

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama di Sekolah, Bandung, Remaja Rosdakarya, cet. Ke-2, 2002

M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an Tafsir Maudhu’i atas berbagai Persoalan Umat, (Mizan : Bandung, 2003), cet.ke-13

Moh. User Usman, Menjadi Guru Professional, Bandung.,Remaja Karya.1989

Malayu hasibuan.Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara. 1996

Madjid, Nurcholis. Bilik-bilik Pesantren. Jakarta: Paramadina. 2003

Marzuki. Metodologi Riset. Fakultas Ekonomi UII Yokyakarta.1989

Ramayulis, Pengantar Ilmu Pendidikan, Jakarta, Kalam Mulia, 1994

Robbins. Teori Motivasi McClelland dan Teori dua Faktor Hezberg, (Online),
                     Tersedia di: Http://kuliah komunikasi, blogspot-com/2008/h/teori motivasi-22 Juni 2010

Raharjo.Pergulatan Dunia Pesantren. Jakarta: LP3ES

Sardiman, A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: Grafindo. 2006

Sugiono, Dr. Prof.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, ( Bandung : cv. Alfa Beta, 2008

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetentsi dan Prakteknya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002)
Sutrisno Hadi, Metodologi Research II. Yokyakarta : Andi.2001

Saridjo, Marwan. Sejarah Pondok Pesantren di Indonesia, Jakarta: Dharma Bakti. 1980

Winardi, J. Motivasi dan Pemotivasian. Jakarta: Grafindo Persada. 2007

Yusuf G., Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan Agama Islam di Sekolah, (Madiun: Universitas Wadya Mandala. 2008)


[1]Departemen Agama R1,.Alqur’an dan Terjemahannya, (Semarang ;T¤ha Putra, 1989), h. 951
[2]Ibid, h.6
[3]Fathul-Bâri, Kitab al-Janâiz III/219, hadits no. 1358, 1359, dan Shahîh Muslim Syarh Nawawi, tahqîq : Khalîl Ma'mûn Syiha, XVI/423 dst. Hadits no. 6697.
[4]Moh. User Usman, Menjadi Guru Professional, Bandung.,Remaja Karya.1989,. h.12
[5]W.S Winkel. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. 2007, h 17
[6] Maslow, A. Motivation and Personality. New York: Harper & Row, 1954, h. 57-67
[7]Sahri, Orang tua siswa Pondok Pesantren Adlaniyah, Wawancara, Ujung Gading, 13 Maret 2014
[8]Rohayati, Orang tua siswa Pondok Pesantren Adlaniyah, Wawancara, Ujung Gading, 13 Maret 2014
[9]Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008.h. 930
[10]Ibid.h.987
[11]Ibid.h.1532
[12]Ibid.h.885
[13]Ibid.h.55
[14]Ibid.h.323
[15] Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetentsi dan Prakteknya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 157
[16]Marzuki. Metodologi Riset. Fakultas Ekonomi UII Yokyakarta.1989, h..58
[17]Sutrisno Hadi, Metodologi Research II. Yokyakarta: Andi.2001.h. 32
[18]Ibid.h.192