STAI-YAPTIP PASAMAN BARAT
Kamis, 20 Oktober 2016
Sabtu, 26 Maret 2016
WISUDA S.1 STAI-YAPTIP PASAMAN BARAT 05 DESEMBER 2015
MOTIVASI ORANG TUA UNTUK MEMASUKKAN ANAK DI
PONDOK PESANTREN ADLANIYAH UJUNG GADING
KECAMATAN LEMBAH MELINTANG
KABUPATEN PASAMAN BARAT
PROPOSAL
Diajukan Ke STAI-YAPTIP Pasaman Barat untuk memenuhi salah satu syarat penulisan
skripsi pada jurusan
Pendidikan Agama Islam
Oleh :
HELIDA FITRI
NIM : S.1.10. 178
SEKOLAH TINGGIAGAMA
ISLAM
YAYASAN
PERGURUAN TINGGI ISLAM PASAMAN
STAI-YAPTIP
PASAMAN BARAT
TAHUN 1436 H/ 2014 M
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar untuk
menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran.
Salah satu faktor dari dalam diri yang menentukan berhasil tidaknya adalah
motivasi. Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri yang
menimbulkan gerakan. Motivasi merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual.
Seseorang yang mempunyai intelegensi yang cukup tinggi, bisa gagal karena
kurang adanya motivasi.
Salah satu peranan orangtua terhadap
keberhasilan pendidikan anaknya adalah memberikan motivasi
ataupun dukungan, terutama dukungan pada kegiatan
belajar anak. Dukungan atau motivasi
yang diberikan orangtua memiliki pengaruh psikologis
yang besar terhadap kegiatan belajar anak. Dengan adanya dukungan
dari orangtua, anak akan lebih terarah, lebih giat dan
lebih bersemangat dalam menempuh belajar karena ia tahu bahwa bukan dirinya sendiri saja yang
berkeinginan untuk maju, akan tetapi orang tuanya pun demikian,sebab baik
buruknya prestasi yang dicapai oleh anak akan memberikan pengaruh dalam perkembangan
pendidikan selanjutnya.
Motivasi terbaik
dari orangtua terhadap anak-anaknya adalah
sebagaimana firman Allah dalam surat at Tahrim ayat 6 yang berbunyi :
$pkr'¯»ttûïÏ%©!$#(#qãZtB#uä(#þqè%ö/ä3|¡àÿRr&ö/ä3Î=÷dr&ur#Y$tR$ydßqè%urâ¨$¨Z9$#äou$yfÏtø:$#ur$pkön=tæîps3Í´¯»n=tBÔâxÏî×#yÏ©wtbqÝÁ÷èt©!$#!$tBöNèdttBr&tbqè=yèøÿtur$tBtbrâsD÷sãÇÏÈ
rtinya : Hai orang-orang
yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan (QS. at-
Tahrim: 6).[1]
Dan firman Allah
dalam surat an Nisa’ ayat 9 berbunyi :
|·÷uø9urúïÏ%©!$#öqs9(#qä.ts?ô`ÏBóOÎgÏÿù=yzZpÍhè$¸ÿ»yèÅÊ(#qèù%s{öNÎgøn=tæ(#qà)Guù=sù©!$#(#qä9qà)uø9urZwöqs%#´ÏyÇÒÈ
Artinya : Dan
hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.(QS. an Nisa’:
9)[2]
Serta hadist Nabi
Muhammad SAW yang berbunyi :
مامن
مولد الاّيولد علىالفطرة فاابواه يهودانه وينصّرانه ويمّجسا نه(رواه مسلم)
Artinya : Tidak ada anak lahir
melainkan dilahirkan atas fitrah, maka tergantung kedua orang tuanyalah yang
menjadikah Yahudi, Nasrani atau Majusi.(Shahih al Bukhari)[3]
Dari ayat-ayat dan
hadist di atas jelas menuntun orang tua dari anak agar memiliki motivasi mengarahkan anaknya menjadi
anak yang tidak lemah dan juga agar terhindar dari api neraka.
Begitupun dalam
menyekolah anak, maka orang tua sudah sewajarnya menjadikan motivasi
menyekolahkan anak dalam rangka menyelamatkannya dari api neraka dan membuat
anak lebih kuat, mandiri dan menjadi generasi harapan. Dengan demikian motivasi
orang tua ke arah mana menyekolahkan anaknya sangatlah penting dan menentukan
sekali bagaimana anak ke depannya.
Motivasi menurut
para ahli seperti Huitt, W. (2001) mengatakan motivasi
adalah suatu kondisi atau status internal (kadang-kadang diartikan sebagai
kebutuhan, keinginan, atau hasrat) yang mengarahkan perilaku seseorang untuk
aktif bertindak dalam rangka mencapai suatu tujuan.
Thursan Hakim (2000 : 26)
mengemukakan pengertian motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang
menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengertian motivasi yang lebih
lengkap menurut Sudarwan Danim (2004 : 2) motivasi diartikan sebagai kekuatan,
dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang
mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu
sesuai dengan apa yang dikehendakinya.
Usman mengatakan bahwa:
Motivasi
yang merupakan daya pendorong tersebut dapat timbul dari dalam diri individu
atau disebut sebagai motivasi intrinsik yaitu motivasi yang timbul akibat
pengaruh diri dalam diri individu seseorang tanpa ada paksaan dan dorongan dari
orang lain, dan dapat pula timbul akibat pengaruh dari luar dirinya atau
disebut dengan motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang timbul dari pengaruh
dari luar individu.[4]
Dukungan orangtua sangatlah
dibutuhkan dalam menunjang anak agar mampu mendapatkan prestasi belajar yang
baik dan sesuai dengan harapannya. Sehingga apa yang menjadi cita-citanya bisa
terwujud. Karena dengan dukungan orangtua tersebut anak akan merasa dihargai
dan diperhatikan oleh orangtua mereka sehingga akan meningkatkan motivasi anak
untuk belajar dan akan tercapai suatu prestasi belajar yang optimal.
Winkel mengatakan, “Motivasi adalah
semangat atau dorongan yang dapat mempengaruhi prestasi seseorang”[5] Dengan demikian motivasi
yang diberikan orangtua sangat dibutuhkan untuk meningkatkan prestasi siswa.
Teori motivasi yang paling terkenal
adalah hierarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia membuat
hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima
kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik
lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional),
sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan),
penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri
(pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri). [6]
Berdasarkan teori hierarki kebutuhan
Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori motivasi
kontemporer, arti motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang
dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi
dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa
yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda
dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali
disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam percakapan "saya ingin
anak saya memiliki motivasi yang tinggi". Statemen ini bisa diartikan
orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi.
Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di
masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga
yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.
Dukungan semangat orangtua
tersebut menggambarkan bagaimana motivasi orangtua dengan arahan yang mereka
berikan terhadap anak, sebab apa yang disampaikan oleh orangtua tentulah
merupakan dorongan dari dalam diri orangtua berupa keinginan-keinginan yang akan
dicapai anaknya. Berkaitan dengan hal tersebut, penulis melihat motivasi orangtua
tersebut tentulah berbagai macam, ada yang punya motivasi menyekolahkan anaknya
ke sekolah agama, dan ada pula yang ke sekolah umum atau jurusan tertentu.
Hal yang menarik bagi penulis adalah
motivasi orangtua siswa yang menyekolahkan anaknya di sebuah sekolah yaitu
Pondok Pesantren Adlaniyah, merupakan sekolah yang ada di Kecamatan Lembah
Melintang Kabupaten Pasaman Barat yang memiliki siswa yang sangat banyak.
Apa yang menyebabkan orangtua siswa
tersebut berbondong-bondong memasukkan anaknya ke Pondok Pesantren tersebut,
padahal setahu penulis Pondok Pesanteren tersebut adalah sekolah swasta. Untuk
lebih mengetahuinya maka penulis melakukan wawancara kepada salah seorang orangtua
siswa Pondok Pesanteren Adlaniyah tersebut.
Saya
menyekolahkan anak saya ke Pondok Pesantren Adlaniyah tersebut karena di
sekolah tersebut sangat disiplin, anak-anak tinggal di Asrama dan dikontrol, di
samping hal itu pendidikan agama yang diberikan sangat banyak sehingga dengan
demikian anak diharapkan dapat memiliki pengetahuan yang baik untuk pegangan
hidupnya.[7]
Dari penjelasan orangtua siswa
tersebut, penulis melihat dua hal yang jadi motivasi orangtua siswa, yaitu anak
disiplin di asrama dan pengetahuan agama yang lebih baik di sekolah tersebut.
Memang merupakan hal penting suatu kedisiplinan untuk anak diusianya yang
labil, apabila kedisiplinan tersebut tidak baik maka anak akan sembrono dalam
mengatur aktivitasnya dan akan jadi kebiasaan dalam hidupnya kelak, begitu juga
dengan pengetahuan agama yang lebih baik dalam arti bahwa di pondok pesantren
tersebut siswa mendapatkan pengetahuan agama dari guru-guru yang lebih diyakini
memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi dibandingkan di tempat lain. Faktor guru
juga berpengaruh terhadap keberhasilan anak.
Kemudian penulis juga masih bertanya
terhadap salah seorang orang tua siswa lainnya tentang motivasinya
menyekolahkan anaknya di Pondok Pesantren Adlaniyah tersebut.
Saya
melihat di Pondok Pesantren Adlaniyah tersebut lebih memperhatikan siswanya
untuk berhasil setamatnya dari sekolah tersebut, meskipun saya juga melihat
bahwa terdapat juga siswa yang kurang berhasil, namun hal tersebut karena siswa
tidak sanggup mengikuti peraturan Pondok Pesantren. Jadi dengan demikian
keberhasilan anak di sanalebih saya yakini sehingga saya menyekolahkan anak
saya di Pondok Pesantren tersebut.[8]
Penulis melihat dari penjelasan orang
tua siswa tersebut, faktor keyakinan atau nama baik sekolah yang menjadi alasan utamanya
menyekolahkan anaknya ke sekolah tersebut. Memang penulis melihat juga bahwa
sekolah-sekolah yang sudah berhasil dengan lulusan-lulusan yang berkualitas
mendapatkan kepercayaan masyarakat untuk berbondong-bondong menyekolahkan
anaknya ke sekolah dimaksud.
Dengan wawancara terhadap beberapa
orangtua siswa tersebut, penulis tertarik ingin lebih mengetahui motivasi orangtua
siswa lainnya dalam menyekolahkan siswanya di Pondok Pesantren Adlaniyah
tersebut, sehingga dengan diketahuinya motivasi orangtua tersebut, penulis
berharap akan menjadi masukan positif bagi Pondok Pesantren itu sendiri dalam
mempertahankan maupun meningkatkan lagi Pondok Pesantrennya dalam hal kualitas
lulusannya dan juga bagi sekolah maupun Pondok Pesantren lainnya juga dapat
mengambil iktibar dari keberhasilan sekolah tersebut agar dapat berbenah diri.
Dari latar belakang yang penulis
paparkan tersebut di atas maka penulis mengangkat judul skripsi ini yaitu “Motivasi
orangtua untuk memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Ujung Gading Kecamatan Lembah
Melintang Kabupaten Pasaman Barat”.
B. Rumusan dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
maka rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah “Motivasi orangtua untuk memasukkan anak di Pondok
Pesantren Adlaniyah Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman
Barat”?
Adapun yang menjadi batasan masalah agar terarahnya penulisan ini maka
penulis hanya membahas tentang:
- Motivasi fisiologis bagi orangtua siswa memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang.
- Motivasi rasa aman bagi orangtua siswa memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang.
- Motivasi sosial bagi orangtua memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang.
- Motivasi penghargaan bagi orangtua memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang.
- Motivasi aktualisasi diri bagi orangtua memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang.
C. Tujuan dan Kegunaan
Penelitian
Adapun tujuan
penelitian ini adalah untuk:
- Mengetahui motivasi fisiologis bagi orangtua siswa memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang.
- Mengetahui motivasi rasa aman bagi orangtua siswa memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang.
- Mengetahui motivasi sosial bagi orangtua memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang.
- Mengetahui motivasi penghargaan bagi orangtua memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang.
- Mengetahui motivasi aktualisasi diri bagi orangtua memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang.
Sedangkan kegunaan
penelitian adalah sebagai berikut :
1.
Untuk
memenuhi syarat penulisan Skripsi.
2.
Menambah pengetahuan dan
wawasan penulis tentang motivasi orang tua untuk memasukkan anak diPondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang.
3.
Sumbang saran kepada pihak
sekolah dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat di Pondok Pesantren Adlaniyah
Kecamatan Lembah Melintang.
4.
Bahan perbandingan kepada
peneliti lain yang memiliki keinginan membahas permasalahan yang sama.
D. Penjelasan Judul
Untuk menghindari terjadinya
kesalahpahaman terhadap judul yang digunakan dalam penelitian ini, maka dibuat
penjelasan sebagai berikut :
Motivasi :
Dorongan yang tibul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar
untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.[9]
Orangtua : Ayah
ibu kandung, orang yang dianggap tua, orang yang dihormati.[10]
Untuk : Kata depan yang menyatakan bagi.[11]
Anak : Generasi ke dua atau keturunan pertama.[13]
Ponpes
Adlaniyah : Salah satu sekolah tingkat menengah pertama dan
tingkat menengah atas berupa pondok pesantren, yang terletak di Kecamatan
Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat.
Dari pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa pembahasan ini adalah kajian tentang apa
sesungguhnya yang menjadi motivasi bagi orangtua siswa untuk memasukkan anaknya di
Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang.
E. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini
adalah penelitian Lapangan (field reseach) dengan metode penelitian
kualitatif yang bersifat deskriptif, yaitu bertujuan untuk menggambarkan
sesuatu apa adanya (deskriptif kualitatif). Sebagaimana diungkapkan
bahwa penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha
menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya[15]
yakni menggambarkan “Motivasi orangtua untuk memasukkan anak di Pondok
Pesantren Adlaniyah Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman
Barat.”
2. Sumber data
Dalam hal ini sumber data
primer bagi penulis adalah :
a) Orangtua Santri.
b) Guru Pondok Pesantren
c) Pengurus Pondok Pesantren.
d) Para Santri
sedangkan sumber data sekunder adalah berupa
dokumen, catatan-catatan, piagam dan sejenisnya yang bisa menjadi informasi
bagi penulis terkait penelitian dimaksud.
3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Untuk
memperoleh data yang relevan dengan penelitian ini digunakan alat pengumpulan
data sebagai berikut :
a. Observasi
Menurut Marzuki metode observasi diartikan sebagai pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang diselidiki.[16]
Metode ini sangat tepat untuk mengetahui objek secara langsung tentang suatu
peristiwa, kejadian maupun masalah yang sedang terjadi di lapangan penelitian.
Dalam hal ini metode observasi digunakan untuk memperoleh data lengkap mengenai
kondisi umum.
b. Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk
memperoleh informasi terwawancara.[17]
Wawancara merupakan proses Tanyajawab lisan dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain, mendengar dengan telinganya sendiri, Suara adalah alat kesimpulan informasi yang langsung tentang beberapa jenis data sosial.[18] Jadi dalam penelitian ini, sesuai dengan metode ini dalam mengumpulkan informasi juga melalui wawancara dengan pihak-pihak tertentu yang dapat memberikan informasi yang valid dan komplid.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembahasan proposal skripsi
ini dibuat sistematika pembahasan sebagai berikut :
I : Terdiri dari pendahuluan, yang berisi latar
belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,
penjelasan judul, metodologi penelitian, serta sistematika penelitian.
II : Memuat
pengertian motivasi, bentuk-bentuk motivasi, motivasi
orang tua dalam pendidikan anak, pengertian pondok pesantren, bentuk-bentuk Pondok
Pesantren, pembelajaran
di pondok pesantren.
III : Membahas
tentang Motivasi fisiologis bagi orangtua siswa memasukkan anak di
Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang, Motivasi rasa aman bagi orangtua siswa memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah
Kecamatan Lembah Melintang, Motivasi sosial bagi orangtua memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah
Kecamatan Lembah Melintang, Motivasi
penghargaan bagi orangtua
memasukkan
anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang, Motivasi aktualisasi diri bagi orangtua memasukkan anak di Pondok
Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah Melintang.
V : Memuat tentang kesimpulan dan saran- saran
KATA
PENGANTAR
ÉOó¡Î0«!$#Ç`»uH÷q§9$#ÉOÏm§9$#
Mengawali tulisan ini terlebih dahulu penulis ucapkan
syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan melapangkan waktu, ketenangan
pikiran, kesempatan dan kesehatan dengan taufik dan hidayah-Nya, sehingga
penulis telah dapat menyelesaikan proposal ini yang berjudul “Motivasi orangtua
untuk memasukkan anak di Pondok Pesantren Adlaniyah Ujung Gading Kecamatan Lembah
Melintang Kabupaten Pasaman Barat”.
Shalawat dan Salam semoga disampaikankepada Nabi
Muhammad SAW, yang telah membimbing umat manusia dari alam kebodohan kepada
kehidupan yang berilmu pengetahuan.
Merupakan suatu ketentuan di Perguruan Tinggi, bahwa
setiap mahasiswa yang akan menyelesaikan perkuliahan diwajibkan menulis sebuah
karangan ilmiah sebagai syarat bisa
diwisuda sebagai Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I).untuk hal tersebut diawali dengan menulis proposal.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih
banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan yang
bersifat konstruksi demi kesempurnaan proposal ini.
Simpang
Empat, Maret 2014
Penulis,
HELIDA FITRI
NIM
: S.1 10.178
OUT LINE
Halaman
KATA
PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR
ISI..................................................................................................
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...........................................................
B. Rumusan dan Batasan Masalah................................................
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
D. Penjelasan Judul.......................................................................
E. Metodologi Penelitian..............................................................
F. Sistematika Penulisan...............................................................
BAB
II LANDASAN TEORITIS
A. Motivasi ...................................................................................
1.
Pengertian Motivasi...........................................................
2. Bentuk-bentuk motivasi.....................................................
3. Motivasi Orangtua dalam Pendidikan
Anak......................
B. Pondok Pesantren.....................................................................
1. .. Pengertian Pondok Pesantren............................................
2.... Bentuk-bentuk Pondok Pesantren.....................................
3.... Pembelajaran di Pondok Pesantren....................................
BAB
III HASIL PENELITIAN
A. Motivasi fisiologis bagi orangtua siswa memasukkan
anak di Pondok Pesantren
Adlaniyah Kecamatan
Lembah Melintang....................................................................
B. Motivasi rasa aman bagi orangtua siswa memasukkan
anak di
Pondok Pesantren Adlaniyah Kecamatan
Lembah
Melintang....................................................................
C. Motivasi sosial bagi orangtua memasukkan anak di
Pondok
Pesantren Adlaniyah Kecamatan Lembah
Melintang .................................................................................
D.
Motivasi
penghargaan bagi orangtua
memasukkan
anak di
Pondok Pesantren Adlaniyah
Kecamatan Lembah
Melintang..................................................................................
E. Motivasi aktualisasi diri bagi orangtua memasukkan
anak di Pondok Pesantren
Adlaniyah Kecamatan
Lembah Melintang....................................................................
BAB
IV PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................
B. Saran-saran...............................................................................
DAFTAR
KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Departemen Agama R1., al Qur’an dan terjemahannya, (Semarang: Toha Putra, 1989)
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat
Bahasa, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008
Deradjat, Zakiyah dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, Jakarta, t.p, 1993
Fathul-Bâri, Kitab al-Janâiz III/219, hadits no. 1358,
1359, dan Shahîh Muslim Syarh Nawawi, tahqîq : Khalîl Ma'mûn Syiha, XVI/423 dst.
Hadits no. 6697.
Maslow, A. Motivation and Personality.
New York: Harper & Row, 1954
Muhaimin, Paradigma
Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama di Sekolah,
Bandung, Remaja Rosdakarya, cet. Ke-2, 2002
M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an Tafsir Maudhu’i atas berbagai Persoalan Umat,
(Mizan : Bandung, 2003), cet.ke-13
Moh. User Usman, Menjadi Guru Professional,
Bandung.,Remaja Karya.1989
Malayu hasibuan.Organisasi
dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara. 1996
Madjid, Nurcholis. Bilik-bilik Pesantren. Jakarta: Paramadina. 2003
Marzuki. Metodologi Riset. Fakultas Ekonomi UII Yokyakarta.1989
Ramayulis, Pengantar
Ilmu Pendidikan, Jakarta, Kalam Mulia, 1994
Robbins. Teori
Motivasi McClelland dan Teori dua Faktor Hezberg, (Online),
Tersedia
di: Http://kuliah komunikasi,
blogspot-com/2008/h/teori motivasi-22 Juni 2010
Raharjo.Pergulatan
Dunia Pesantren. Jakarta: LP3ES
Sardiman, A.M. Interaksi
dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: Grafindo. 2006
Sugiono,
Dr. Prof.Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, ( Bandung : cv. Alfa Beta, 2008
Sukardi, Metodologi
Penelitian Pendidikan Kompetentsi dan Prakteknya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2002)
Sutrisno Hadi, Metodologi Research II. Yokyakarta : Andi.2001
Saridjo, Marwan. Sejarah Pondok
Pesantren di Indonesia, Jakarta: Dharma Bakti. 1980
Winardi, J. Motivasi dan Pemotivasian.
Jakarta: Grafindo Persada. 2007
Yusuf G., Dasar-Dasar
Bimbingan dan Penyuluhan Agama Islam di
Sekolah, (Madiun: Universitas Wadya Mandala. 2008)
[1]Departemen Agama R1,.Alqur’an dan
Terjemahannya, (Semarang ;T¤ha Putra, 1989), h. 951
[3]Fathul-Bâri, Kitab al-Janâiz III/219, hadits no. 1358, 1359, dan Shahîh Muslim Syarh
Nawawi, tahqîq : Khalîl Ma'mûn Syiha, XVI/423 dst. Hadits no. 6697.
[4]Moh. User Usman, Menjadi Guru
Professional, Bandung.,Remaja Karya.1989,. h.12
[5]W.S Winkel. Psikologi
Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. 2007, h 17
[7]Sahri, Orang tua siswa Pondok Pesantren Adlaniyah, Wawancara, Ujung Gading, 13 Maret 2014
[8]Rohayati, Orang tua siswa Pondok Pesantren Adlaniyah, Wawancara, Ujung Gading, 13 Maret 2014
[9]Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat
Bahasa, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008.h. 930
[15] Sukardi, Metodologi
Penelitian Pendidikan Kompetentsi dan Prakteknya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2002), h. 157
[16]Marzuki. Metodologi
Riset. Fakultas Ekonomi UII Yokyakarta.1989, h..58
[17]Sutrisno Hadi, Metodologi
Research II. Yokyakarta: Andi.2001.h. 32
Langganan:
Postingan (Atom)